Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Mei 2011

Surat Cinta Anak Matematika ( puisi )

Surat Cinta Anak Matematika
============ =========                                      
Karya : Rustaman
Saat aku bersua/ dengan eksponen jiwamu,/
Sinus kosinus hatiku bergetar/
Membelah/ rasa//
Diagonal-diagonal/ ruang hatimu/
Bersentuhan/ dengan diagonal-diagonal/ bidang hatiku//
Jika aku adalah/ akar-akar persamaan/
x1/ dan x2/
Maka engkaulah/ persamaan dengan akar-akar/
2×1/ dan 2×2//
Aku ini/ binatang jalang/
Dari himpunan/ yang kosong/
Kaulah/ integrasi belahan jiwaku/
Kaulah kodomain/ dari fungsi hatiku//
Kemana harus kucari/ modulus vektor hatimu?/
Dengan besaran apakah/ harus kunyatakan cintaku?//
Kulihat variabel/ dimatamu/
Matamu bagaikan/ 2 elipsoid/
Hidungmu bagaikan/ asimptot-asimptot hiperbola/
Kulihat grafik cosinus/ dimulutmu//
Modus ponen…./ podue tollens…./
Entah dengan modus apa kusingkap/
Logika hatimu…../
Beribu-ribu matriks/ ordo 2×2 kutempuh/
Bagaimana kuungkap/ adjoinku padamu//
Kujalani tiap barisan geometri/ yang tak hingga jumlahnya/
Tiap barisan aritmatika/ yang tak terhitung…/
Akhirnya kutemui/ determinan matriks hatimu/
Tepat saat/ jarum panjang dan pendek/
Berhimpit/ pada pukul 10 lewat 54 menit///

KAMPUNG SANTRI

Karya : Annisa Nur Wachidah
Nan jauh di sebuah pedesaan
Yang sejuk nan indah
Terdapat sebuah padepokan
Yang damaikan hati
Tiap pagi dan sore hari
Muda mudi berbusana rapi
Menyandang kitab suci
Hilir mudik silih berganti
Pulang pergi mengaji
Duhai ayah ibu
berikanlah izin daku
untuk menuntut ilmu,
agar berbakti padamu
Mondok di kampung santri banyak ulama kyai
Tumpuan orang mengaji, mengkaji ilmu agama
Bermanfaat di dunia menuju hidup bahagia
Sampai di akhir masa
Tengok betapa eloknya kampung ini
Sudah indah nan permai
Masih damai, rajin mengaji
Sungguh kampung yang asri
Sangatlah pantas dijuluki kampung santri

Bundaku


Karya : Annisa Nur Wachidah
Saat kubuka album masa kecilku.....
Ku lihat kau begitu hangat
Menyayangiku... Mendekapku.....
Bagai kebahagiaan yang abadi
            Bila ku sakit, kau slalu menjagaku
            Bila ku ragu, kau bangkitkan percaya diriku
            Kau tempat mencurahkan isi hatiku
            Kau seorang bunda, juga sahabat untukku....
Tapi, lihatlah sekarang bunda.....
Anakmu yang kau banggakan
Tak seperti dulu.....
Kita sombong.. Kita slalu melawanmu bunda
Kita memaksamu memenuhi segala permintaan
Anak macam apa kita ini...
Tak berbalas budi dan hormat pada orang tua
Melainkan... Kita mau hak... hak... dan hak.....
Tapi, tak mau melaksanakan kewajiban
Tolong ma’afkan kami bunda...
Kami tak bisa membalas....
Pengabdian dan pengorbananmu yang tulus...
Aku bangga menjadi putrimu
Wahai bundaku tercinta....

Masihkah Ada Ampunan-MU ( puisi )

Karya : Chairil Anwar
Dalam gelap/ kucari cahaya-MU//
Penuntun jalan/ menuju iman//
dalam kesendirian/ ku menyesal//
ada tanya/ dalam batinku//
masihkah ada/ ampunan-MU//
Jalan yang kini kutempuh//
Penuh dosa/ dan hina//
Hancurkan hakikat/ batin nan murni//
Jauhkan diri/ dari-MU//
Telah tuli jiwa ini//
Tak lagi mendengar/ seruan batin//
Tak lagi hiraukan/ nurani//
Sampai pada sesalku//
Dan kembali/ batin ini bertanya//
Masih adakah/ ampunanMU?//
Engkaulah Sang Kholik//
Pemilik jiwa ini//
Terimalah/ sesal hamba-MU ini//
Wahai tuhanku//

Tips pacaran islami

oleh Annisa Nur Wachidah pada 09 Mei 2011 jam 18:53
1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga)
-
“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu'ah Al Manahi Asy Syari'ah 2/102]
-
“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi)
-
2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya
-
“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]
-
3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya
-
“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]
-
4. Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan
-
“Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226)
-
Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa'i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]
-
5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya
-
“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30)
-
“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
-
6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina
-
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32)
-
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
-
7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok
-
“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
-
“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)
-
WARNING:
-
sebenarnya banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan jangan berpacaran…
-
sebuah syair mengatakan:
-
kadang peristiwa besar bermula dari hal-hal kecil
permulaannya memandang, lalu tersenyum, kemudian menyapa, lalu mengobrol, lantas janjian, kemudian berkencan, dan akhirnya berzina
-
Bagi yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun…

Kisah Kasih di Sekolah...... ( Part 1 )

oleh Annisa Nur Wachidah pada 10 April 2011 jam 11:59
Di kota Makassar berdiri sebuah SMP favorit. Saat penerimaan siswa baru tapel 2010/2011, jumlah siswa yang mendaftar untuk mengikuti test kurang lebih 2000 siswa. Ada seorang siswa bernama Annaysha. Dia siswa teladan dan berprestasi di SDnya. Dia masuk di SMP ini. Walaupun dari SD yang tidak bagus. Dia menempati urutan ke 77. Dia masuk di kelas 7E. "Hebat kamu sha, Selamat yaa,,..." kata teman sdnya. Dia senang dan bangga. Namun, saat berbulan bulan, ia mulai suka dengan salah satu anak di SMPnya. Namanya Dinu. Sejak saat itu, ia sering memikirkan Dinu. Dia meminta nomor Dinu kepada teman sekelasnya. Dan mulai saai itu, ia mulai sms.an dengan Dinu. Dia sangat senang.
Saat penerimaan raport semester 1, ia sangat kaget. Karena ia mendapat urutan ke 15 dari 30 siswa. Itu hal yang sangat tidak wajar. Teman sdnya pun tidak menyangka. Dia sangat kecewa. Ia mulai berfikir, apa kesalahannya sampai menurun drastis seperti ittu. Ia mulai sadar, mungkin karena ia sering memikirkan Dinu. Saat berita itu mulai menyebar sampai ke telinga Dinu, ternyata Dinu menolaknya. Annaysha sangat kecewa dan sedih. Tapi, ia akan berusaha untuk mendapatkan cintanya. Ia ingin setia untuk mencintai Dinu. Bulan Maret ini, dia ditembak 7 cowok tapi, ia menolak semua cowok itu. Alasannya karena ia sangat mencintai Dinu. Sungguh setia...
Di semester 2 ini, ia mulai les di SSC seperti dulu di SD. Kebetulan, Dinu juga les di situ. Kesempatan Annanysha untuk mendapatkan Dinu semakin longgar. Dia sering berbincang - bincang dengan Dinu. Mereka berdua makin akrab. Suatu hari, Annaysha berkenalan dengan seorang cowok bernama Aditya dari fb nya. Dia mulai menyukai Aditya. Sayangnya, dia tidak tahu wajah si Aditya. Tapi, keesokan harinya, ada seorang cewek yang mengatakan bahwa muka Aditya sangatlah jelek. Dia mengatakan seperti itu, karena dulunya, dia pacar si Aditya. Akhirnya, Annaysha mulai sadar bahwa ia harus tetap mencintai Dinu. Ia sudah jarang lagi memikirkan Dinu. Saat itu, ia mulai memikirkan Dinu lagi.
Tiap pulang sekolah, ia terus melihat isi angkot kuning. Soalnya, biasanya Dinu pulang naik angkot itu. Lalu, melihati si Dinu. Suatu hari, saat pulang sekolah seperti biasanya ia harus naik becak untuk ke SSC. Saat Dinu baru datang, Anaysha sedang di kantin. Dinu bersama Dzikir. Annaysha memandangi si Dinu. Akhirnya, sampai di pintu kantin, dia terbentur pintu dan jajannya jatuh. Dia malu sekali. Saat itu, pengumuman try out ke 2 di SSC. Kata inu, ia suka sama cewek yang baik dan pintar. Saat itu, Annaysha mendapat urutan ke 4. Dan jumlah totalnya sama seperti Dinu. Namun, Dinu yang mendapat urutan ke 2. 
Mulai saat itu, Dinu sering duduk di belakang Annaysha. Dia mulai GR. Dan suatu hari, sewktu di SSC ada pelajaran fisika. Annaysha satu kelompok sama Dinu. Ia senang. Namun, di kelompok itu yang banyak siswa laki - lakinya. Jadi, nnaysha malu kalau berdiskusi dengan si Dinu. Tapi, Dinu marah - marah karena kelompoknya jadi kalah. Dia melemparkan kertas** ke Annaysha. Annaysha sedih. 
Sewaktu di rumah, ia langsung masuk kedalam kamar, mengunci dan menangis. Dia kecewa dengan Dinu. Tapi, keesokan harinya, saat pulang sekolah Annaysha ssedang menelpon di wartel. Tiba - tiba, ia dilihati oleh Dinu yang di angkot. Dinu tersenyum melihatnya. Tapi, Annaysh amengira itu tanda permintaan maaf Dinu. Ia sempat bingung...




LIKE YACH,,... TUE PENGALAMAN QWE NDIRI LOCH,,.. :DDDDDD

Musik itu haramm...

oleh Annisa Nur Wachidah pada 09 Mei 2011 jam 19:00
1. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
الْغِنَاءُ يُنْبِتُ النِّفَاقَ فِي الْقَلْبِ
“Nyanyian itu menimbulkan kemunafikan dalam hati.” (Diriwayatkan Ibnu Abid Dunya dalam Dzammul Malahi, 4/2, Al-Baihaqi dari jalannya, 10/223, dan Syu’abul Iman, 4/5098-5099. Dishahihkan Al-Albani dalam At-Tahrim hal. 10. Diriwayatkan juga secara marfu’, namun sanadnya lemah)
2. Ishaq bin Thabba` rahimahullahu berkata: Aku bertanya kepada Malik bin Anas rahimahullahu tentang sebagian penduduk Madinah yang membolehkan nyanyian. Maka beliau mejawab: “Sesungguhnya menurut kami, orang-orang yang melakukannya adalah orang yang fasiq (rusak).” (Diriwayatkan Abu Bakr Al-Khallal dalam Al-Amru bil Ma’ruf: 32, dan Ibnul Jauzi dalam Talbis Iblis hal. 244, dengan sanad yang shahih)
Beliau juga ditanya: “Orang yang memukul genderang dan berseruling, lalu dia mendengarnya dan merasakan kenikmatan, baik di jalan atau di majelis?”
Beliau menjawab: “Hendaklah dia berdiri (meninggalkan majelis) jika ia merasa enak dengannya, kecuali jika ia duduk karena ada satu kebutuhan, atau dia tidak bisa berdiri. Adapun kalau di jalan, maka hendaklah dia mundur atau maju (hingga tidak mendengarnya).” (Al-Jami’, Al-Qairawani, 262)
3. Al-Imam Al-Auza’i rahimahullahu berkata: ‘Umar bin Abdil ‘Aziz rahimahullahu menulis sebuah surat kepada ‘Umar bin Walid yang isinya: “… Dan engkau yang menyebarkan alat musik dan seruling, (itu) adalah perbuatan bid’ah dalam Islam.” (Diriwayatkan An-Nasa`i, 2/178, Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah, 5/270. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam At-Tahrim hal. 120)
4. ‘Amr bin Syarahil Asy-Sya’bi rahimahullahu berkata: “Sesungguhnya nyanyian itu menimbulkan kemunafikan dalam hati, seperti air yang menumbuhkan tanaman. Dan sesungguhnya berdzikir menumbuhkan iman seperti air yang menumbuhkan tanaman.” (Diriwayatkan Ibnu Nashr dalam Ta’zhim Qadr Ash- Shalah, 2/636. Dihasankan oleh Al-Albani dalam At-Tahrim, hal. 148)
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abid Dunya (45), dari Al-Qasim bin Salman, dari Asy- Sya’bi, dia berkata: “Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat biduan dan biduanita.” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam At-Tahrim hal. 13)
5. Ibrahim bin Al-Mundzir rahimahullahu –seorang tsiqah (tepercaya) yang berasal dari Madinah, salah seorang guru Al-Imam Al-Bukhari Rahimahullah– ditanya: “Apakah engkau membolehkan nyanyian?” Beliau menjawab: “Aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada yang melakukannya menurut kami kecuali orang-orang fasiq.” (Diriwayatkan Al-Khallal dengan sanad yang shahih, lihat At-Tahrim hal. 100)
6. Ibnul Jauzi rahimahullahu berkata: “Para tokoh dari murid-murid Al-Imam Asy- Syafi’i rahimahullahu mengingkari nyanyian. Para pendahulu mereka, tidak diketahui ada perselisihan di antara mereka. Sementara para pembesar orang- orang belakangan, juga mengingkari hal tersebut. Di antara mereka adalah Abuth Thayyib Ath-Thabari, yang memiliki kitab yang dikarang khusus tentang tercela dan terlarangnya nyanyian.
Lalu beliau berkata: “Ini adalah ucapan para ulama Syafi’iyyah dan orang yang taat di antara mereka. Sesungguhnya yang memberi keringanan dalam hal tersebut dari mereka adalah orang-orang yang sedikit ilmunya serta didominasi oleh hawa nafsunya. Para fuqaha dari sahabat kami (para pengikut mazhab Hambali) menyatakan: ‘Tidak diterima persaksian seorang biduan dan para penari.’ Wallahul muwaffiq.” (Talbis Iblis, hal. 283-284)
7. Ibnu Abdil Barr rahimahullahu berkata: “Termasuk hasil usaha yang disepakati keharamannya adalah riba, upah para pelacur, sogokan (suap), mengambil upah atas meratapi (mayit), nyanyian, perdukunan, mengaku mengetahui perkara gaib dan berita langit, hasil seruling dan segala permainan batil.” (Al-Kafi hal. 191)
8. Ath-Thabari rahimahullahu berkata: “Telah sepakat para ulama di berbagai negeri tentang dibenci dan terlarangnya nyanyian.” (Tafsir Al-Qurthubi, 14/56)
9. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata: “Mazhab empat imam menyatakan bahwa alat-alat musik semuanya haram.” Lalu beliau menyebutkan hadits riwayat Al-Bukhari rahimahullahu di atas. (Majmu’ Fatawa, 11/576)
Masih banyak lagi pernyataan para ulama yang menjelaskan tentang haramnya musik beserta nyanyian. Semoga apa yang kami sebutkan ini sudah cukup menjelaskan perkara ini.
Wallahu a’lam.