Total Tayangan Halaman

Sabtu, 28 Mei 2011

HUJAN ( puisi )

Karya : Annisa Nur Wachidah
Ketika itu malam hari...
Kurasakan udara sangat dingin
Petir menggelegar
Kilat menyambar
Tak lama kemudian lampu padam
Akhirnya turunlah hujan

Oh.. hujan
Kedatanganmu sangat dinanti
Di musim kemarau

Bila jatuhmu rintik – rintik
Bungapun tersenyum
Tumbuhan bersuka cita

Bila jatuhmu lebat
Siapapun akan takut
Dan memilih berlindung darimu

Berikut petir dan kilatmu
Seakan membuat bergetar
Hati dan jiwa

PRAMUKA ( puisi )

Karya : Annisa Nur Wachidah
Praja muda karana
Pemuda – pemudi yang siap berkarya
Tunas kelapa simbolnya

Kami....
Pramuka Indonesia
Tri Satya janji kami...
Dasa Dharma pengabdian kami
Menggodok mental serta ke[ribadian
Patriotisme dan jiwa ksatria
Mencetak generasi mandiri dan bermoral

Tanah Airku ( puisi )

Karya : Annisa Nur Wachidah
Sawah luas membentang
Gunung tinggi menjulang
Laut berkeliling diantara pulau – pulau
Begitu elok nan permai tanah airku
Indonesia....

Meski nan banyak negeri
Kurantau satu persatu
Tak pernah kuragukan lagi
Tenang dan damai tanah airku
Indonesia.....

Ya Allah Rabbul Izzati ( puisi )

Karya : Annisa Nur Wachidah
Ya Allah ya Karim....
Engkaulah tempatku berteduh
Dengan segala peluh
Engkaulah tempatku memuja
Dengan segala do’a

Ya Allah Ya Rachman....
Hanya kepadaMu kami menyembah
Hanya kepadaMu kami mohon pertolongan
Dan hanya kepadaMu kami berserah diri

Ya Allah Ya Rachim....
Tunjukkan kami jalan lurusMu
Jalan orang – orang yang Engkau ridhloi
Yang beriman dan beramal shaleh
Demi mencapai surgaMu
Amiiiinnnn......

CITA - CITA ( puisi )

Karya : Annisa Nur Wachidah
Setinggi puncak gunung Jaya Wijaya
Sedalam dasar lautan pasifik
Sekokoh karang di tengah samudra
Bagaikan cara meraih cita - cita
                        Dengan hempasan ombak yang bertalu – talu
                        Itulah cita – citaku
                        Aku takkan hempas dengan semua itu
                        Semua ... semua ... demi cita – citaku
Aku takkan takut dan malu ...
Berusaha selalu berprestasi
Tuk meneruskan perjuangan tanah airku
Hingga semua bersimpati ...
                        Segala hambatan harus ku terjang
                        Ya ... semua harus kuterjang
                        Dan cita – citaku pasti kuraih ...
                        Pasti ... pasti ...
Aku ...
Akan siap mengabdi ...
Mempersembahkan kepada negri ...
Sesuatu yang berarti

KARTINI ( puisi )

Karya : Annisa Nur Wachidah
Diantara beberapa....
Dikau adalah satu pahlawan wanita
Pembela hak dan derajat kaumnya
Setingkat dengan kaum pria

“ Habis Gelap Terbitlah Terang “
Hasil karyamu seakan berkumandang
Menyeru pada insan hawa
Tuk selalu memegang peran

Kami takkan takut dan malu
Berusaha selalu berpretasi
Tuk meneruskan cita – citamu
Hingga semua bersimpati

Kami....
Kartini – kartini kecil
Akan siap mengabdi
Mempersembahkan kepada negeri
Sesuatu yang berarti

Selamat Jalan Kakakku...

Karya : Annisa Nur Wachidah
Meski kadang terasa jenuh
Akan keangkuhanmu, acuh tak acuhmu
Walau kadang terasa iri
Akan perhatian lebih semua guru padamu

Namun....
Keberhasilanmu, kepandaianmu, dan kecakapanmu
Adalah inspirasi kami
Uk terus melangkah maju
Giat belajar dan bersaing
Demi cita – cita

Kini tiba saatnya
Engkau meninggalkan kami
Sekolah kita, guru – guru kita
Kenangan – kenangan bersama

Hanya satu pesan kami
Terus semangat
Terus berprestasi
Dan bawa nama baik sekolah kita
Dimanapun engkau berada
Selamat jalan kakak – kakakku...
Semoga sukses selalu digenggamanmu

BALADA SANG MERAH PUTIH ( puisi )

Karya : Ras Navastara
Kek, lihatlah bendera negeriku
Merahnya sudah pada luntur
Putihnya sudah kabur

Belikan aku kesumba
Tuk mencelupnya
Berikan aku pemutih
Tuk merendamnya

Kek, lihatlah bendera yang tegak
Merahnya bergincu
Putihnya berbedak

Cucuku, dengarlah
Itu merah bukan kesumba
Tapi merahnya darah – darah pahlawan
Itu putih bukan pemutih
Tapi putihnya hati – hati para pejuang

Tak pula bergincu
Yang ditube kepalsuan
Tak pula berbedak
Yang disapuh kemunafikan

Kakek, aku ingin melihat bendera negeriku
Semerah darah dan seputih melati
Bersulam benang – benang keikhlasan
Bersuci mata air, air mata kesabaran

Wahai bendera negeriku
Teruslah berkibar menjilat matahari
Sejarah adalah saksi abadi